Senin, 29 November 2010

PERJALANAN 5

Siang itu langit mulai kelam
mega hitam berarak menyatu
pantai terlihat diam
ombak beriak kecil gelisah
gerimispun jatuh perlahan-lahan
saat kumemelukmu sebelum perjalanan

Siang itu hatiku mulai bergetar
jantungku berdetak keras
mulutmu terlihat kelu
matamu kian membasah
cintapun jatuh perlahan-lahan
saat ku ingin mengantar pulang

Siang itu kita mulai berangkat
menuju kota batik Pekalongan
singgah sebentar di kota Semarang
kulihat dirimu gelisah
ketika kita sampai ditujuan
saat hujan deras selalu mengejar

Siang itu aku mulai tersadar
mengemudi mimpi nan indah
tak pernah dapat kulupakan
tanganmu selalu
menggenggam tanganku
selama perjalanan……….


(Jakarta, 24 Nopember 2010)

Sabtu, 06 November 2010

KEPADA GUNUNG MERAPI

Gunung Merapi

yang hijau

yang sejuk

yang damai

yang subur

yang indah

taman kesayanganku

mengapa tanganmu

kembali.........

merenggut saudara-saudaraku?



(Jakarta, 05 Nopember 2010)

RINDU 3

Hembusan angin sendalu

di bawah hujan menderas tajam

saat ini..........

mengiring getar emosi

mengantarkan gelora renjana

nan teramat sangat......

adalah gumpalan rasa

berpacu dalam waktu

tiada tertahankan

aku rindu............

(Jakarta, 27 Oktober 2010)

PERTEMUAN 7

Subhanallah…….

betapa indahnya kau ciptakan dunia ini

kata yang terucap dari mulutku

yang kelu saat itu


waktu itu……

ketika kau tiba

jantungku berdebar keras

saat ku terpana

terbayang kau menatapku

aku menghindari

aku mengumpat

aku menahan jiwa


lalu……..

ketika kau terlelap

jantungkupun berdegup kencang

saat ku leluasa

mulai menatapmu dalam keheningan

aku menjilat wajahmu dengan mataku

aku meneliti

aku mengagumi jiwa


dan……..

saat bermimpi

aku runggas dalam lelapku

kau menyentuhku

hingga terjaga tanpa sadar

kita menyatu dalam peraduan

kita mengerang

kita saling tersentak


Subhanallah…….

betapa indahnya kau ciptakan kenangan itu

kata yang terucap dari mulutku

yang masih kelu saat ini




Sajak khusus buat Nunil

(Jakarta, 27 Oktober 2010)

RINDU 2

Setelah senja bermega kelam

walau tanpa gemuruh

hening…….

tak ada angin

tak ada guntur

tak ada halilintar

tiba-tiba hujan merintik tajam

tiada henti……..


Lalu gerakku menjadi lengai

kaki bagai tak berpijak

langkahku yang tak searah lagi

mendadak terhenti

tak dinyana

kau jalan menghampiri

lepas kutanya makna rindu

tiada suara…..


Setelah malam larut bergerak

kendati tanpa bintang

hening…….

kumelangkah lagi

tanpa berpaling

tiba-tiba jiwaku runggas

kini kutahu makna itu

setelah aku jauh…………



(Jakarta, 26 Oktober 2010)

KEHENINGANMU

Detak jantungku selalu mengejar waktu

tatkala jalanku tak searah lagi

keterjagaanku kerap menggugah jiwa

mengingat kalbu yang tertitip jauh

apimu tak pernah padam

kendati benakku sudah hampir penuh

bayang-bayang rasa

potret-potret kasih

rindu-rindu tertahan

keheninganmu takkan membuatku sepi

selama aku masih belum dipanggil ..........



(Jakarta, 25 Oktober 2010)