Pagi berganti siang
siang berganti malam
sejak hari berubah hari
hingga pertemuan telah berlalu
hatiku senantiasa bersuka
wajah itu selalu melekat
kendati tiada berwujud
membuat ku tak berdaya
saat menatap matamu
jantungku berdetak rentak
Malam berganti pagi
pagi berganti siang
sejak waktu selalu berubah
hingga jiwa ini letih
hatiku tetap tak berubah
jika bayangan itu tiba
kerap kian bergetar
sungguh aku tak mengerti
saat otak mulai membenak
terngiang bisikan kecil, “…….biarlah.........”
(Jakarta, 06 Desember 2010)