Rabu, 27 Juli 2011

KEPADA SANG PEMIMPIN

Pakaian lengkap berdasi
kendaraan mewah itu pasti
berkerja keras seperti
senantiasa mengabdi sejati
padahal hanya untuk diri
tak banyak yang tahu mengerti………

Sibuk tak berkeringat
gaji besar selalu nikmat
dihormat karena pangkat
selalu senang berserikat
jaminan sepanjang hayat
tapi selalu lupa kepada rakyat……..

Kepada yang rapi lengkap berdasi
bersaing demi sebuah kursi
tak banyak yang tahu mengerti
kepada yang sibuk tak berkeringat
bersaing berpacu kenaikan pangkat
tapi selalu lupa kepada rakyat
adakah mata hati terbuka……..

Ketika rakyat butuh pakaian
ketika rakyat butuh kendaraan
ketika rakyat tahu mengerti
ketika rakyat butuh gaji
ketika rakyat butuh jaminan
ketika rakyat butuh perlindungan
dimanakah kebijaksanaanmu……..

Korupsi makin merajalela
musibah selalu terjadi
pejabat semakin senang
rakyat selalu menderita
sampai kapankah ini akan terjadi……..

Pakaian lengkap berdasi
kendaraan mewah itu pasti
berkerja keras seperti
senantiasa mengabdi sejati
padahal hanya untuk diri
apakah sudah tahu mengerti………

Sibuk tak berkeringat
gaji besar selalu nikmat
dihormat karena pangkat
selalu senang berserikat
jaminan sepanjang hayat
apakah segera ingat kepada rakyat……..

Kepada yang rapi lengkap berdasi
berhentilah berkerja untuk diri sendiri
ingatlah kini sudah banyak yang tahu mengerti
kepada yang sibuk tak berkeringat
berhentilah berkerja mencari harta
ingatlah selalu kepada rakyat
bukalah mata hati……..
marilah kita bersatu……..
berdoa bersama demi kemakmuran negeri……..

(Pondok Petir, 23 Juli 2011)

LUKISAN NEGERI

Sebuah realisasi kehidupan yang berjalan
suka dan duka
dalam cerah membentang mega kelabu
dalam kegembiraan ada kesusahan
dalam suka terbesit kesengsaraan
tetapi hidup tidak untuk disesali……..

Langit terkadang tak seindah yang terlihat
biru dan hitam
dalam gulungan kerap mangsai
dalam senyum besar para pemimpin
ada tangisan kecil rakyat
saat epidemi tiba dari muka hingga ke batas
saat itu pula penyelewengan naik ke permukaan
hati ini ingin menjerit
jiwa terasa bergejolak
ragapun ingin beranjak
tetapi kaki tidak dapat digeraki……..

Gunung nan selalu ramahpun menjadi murka
sejuk dan membara
dalam gelap tangannya berdarah
dalam menuntut rasa kemanusiaan
penuh perjuangan hidup hingga mati
setiap bala bantuan datang bagi rakyat
setiap itu pula kebahagiaan pemimpin tiba
masuk ke dalam kalbu nan resah
jiwa ingin berontak
mulutpun ingin berteriak
namun lidah ini terasa kelu……..

Hidup kita penuh cita-cita
suka dan duka
kehidupan adalah bangkit
dari putaran dan keterpurukan
betapa beruntungnya kita ini
telah hidup di negeri berdaulat
walau keadilan masih belum begitu dijunjung tinggi……

Enam puluh enam tahun kita belajar hidup
kendati belum maksimal
kesinambungan berjalan perlahan
bertahan dalam damai tanpa perang
negeri sejuk karena kerukunan
menciptakan kebersamaan nan indah
menuju masa depan dengan keihklasan
dalam perlindungan-Nya pada setiap waktu……………..

(Pondok Petir, 21 Juli 2011)

SAHABATKU

Sahabat yang datang dan pergi dalam terangku
rintikan gerimis deras yang turun
menyirami setiap jengkal tanah lama berdebu
hingga mampu menciptakan taman bunga dedaun
dalam kesucian hati……..

Sahabat yang datang dan pergi dalam terangku
kumpulan air mata air telaga suci
mengalir setiap saat tiada hingga berhenti
melepas rasa dahaga
ke dalam kesegaran jiwa……..

Sahabat yang datang dan pergi dalam terangku
dia tetesan embun
menjatuh basahi kekeringan jiwa
menyuburkan seluruh mahligai sanubari
di dalam kehijauan bumi……..

Kepada para pengembara alam
mampirlah di saungku
kabarkanlah padaku
tentang dirinya

Sahabat yang datang dan pergi dalam terangku
pohon rindang sejuta dahan
melindungi sengatan mentari nan tak tertahan
sampai mampu menyampaikan keteduhan
dalam keindahan
keramaian
kesejukan
kedamaian……..

Sahabat yang datang dan pergi dalam terangku
bintang gemerlap di malam raya
menemani rembulan luka nestapa
menerangi luas hitam semesta
dengan kebersamaan……..

Sahabat yang datang dan pergi dalam terangku
kumpulan mutu manikam
bercahaya indah anugerah hati sang pencipta
mampu menebar pesona jiwa
pada kemuliaan……..

Kepada burung-burung terbang
turunlah di tangkaiku
ceritakanlah padaku
tentang hadirnya
sahabat yang datang dan pergi dalam terangku……..

(Pondok Petir, 19 Juli 2011)

RASA

Saat aku tutup mata
semua terasa sunyi
kelam
kosong
tanpa suara
tenang……..

Namun…
saat aku buka mata
terlihat keramaian,
terang benderang
riuh rendah……..

Tetapi…
belum bersih…
belum dingin…
belum menyenangkan…

Ingin aku tutup mata ini selama mungkin
tetapi aku tak mampu
keramaian itu memanggilku
menarik perhatian……..

Aku hanya bisa mencuci mata
sukma mulai sesak,
hati terasa penat
harap ramai jadi ketenangan……..

Terang benderang penenang kalbu
riuh rendah pendamai jiwa
tidak menjadi pertikaian
tidak pula permusuhan
tetapi persaudaraan……..

(Jakarta, 15 Juli 2011)

Jumat, 15 Juli 2011

KEPADA YOGYAKARTA

Bumi nan mengalir dalam hembusan alam
negeri satria nusantara istimewa
pelepas lelah
penyejuk hati
bagi pendatang
negeri indah nan damai
kota sejuk nan ramai……..

Bumi nan mengalir dalam hembusan alam
kota ramah untuk disinggah
panasnya memberi kehangatan
dinginnya memberi kesejukan
damainya memberi kenikmatan
walau kerap prahara datang
tetap tegar memberi harapan……..

Kota yang telah menyambutku
saat melepas
rindu
di detak jantung
desa rangkat
takkan bisa kulupakan……..

(Pondok Petir, 05 Juli 2011)

Jumat, 08 Juli 2011

Doa Buat Sahabat

Hari ini langit terlihat mendung
udaramu mengabu tanpa cahaya
angin lamban telah mengabarkan duka
mentari telah terselimuti……..

Kalbuku ruah dengan semangat
membumbung ke atas mega
ingin menyentuh jiwamu
agar kamu tak lelap
agar kamu terjaga……..

Ketika hari-harimu genap
diseparuh bentang hidup
suaramu pun terbang jauh..
namun masih terdengar nyata……..

Aku menengadahkan wajah
sambil memanggil namamu
tanpa henti berharap
agar didengarkan……..

Ada rindu buatmu
yang muncul dalam kesunyian
kerap membangunkan jiwa
agar dapat melewati mimpi……..

Tuhanku……
berikanlah dia sinar cahayaMu
berikanlah dia suaraMu
berikanlah dia jalanMu
berikanlah dia nafasMu

Dia yang selalu tersenyum dalam mimpiku……

Buat sahabatku : Aryaning Tyas, semoga cepat sembuh!
(Jakarta, 08 Juni 2011)

Senin, 04 Juli 2011

Desa Yang Kudatangi Hari Ini

Sawah tak membuat jejak jadi patah
ada saat akan menyatukan renggang
mendekati jarak-jarak
kemudian kembali kita berbincang-bincang
sambil menghirup udara hijau
melepas dahaga mengurai rindu
menyanyikan gita sukma
esokkan masih ada
di desa kecil
nan sejuk
nan damai
nan indah
nan ramai
desa dunia……..

Rupa dan wajahmu
sudah tertanam dihati………

Yogyakarta, 02 Juli 2011