Senin, 13 April 2009

MENGENANGMU

adalah suara-suaramu
senantiasa luruh di dedaunan kalbu
di rerimbunan rindu
dalam tiap detik waktu

adalah tatap-tatapmu
jarum-jarum gerimis menghujam
ditiap ratap
dan harap kehilangan batas waktu

maka biarkanlah aku
meniti dibalik sunyi
mengenangmu………….

(Pondok Petir, 13 September 2008)

1 komentar:

dadang firdaos mengatakan...

mengenang dalam suatu cerita
yang telah terjadi dimasa lalu
biarkan atau terus terbayang
agar bisa merasakan segalanya