Kini aku melangkah kembali
ke desa yang pernah aku singgahi
karena kehilangan segala
termasuk kenang-kenangan……..
Cerita dusun hijau
saat pagi menjelang
menyampaikan kabar para petani……..
Aku tetap semangat
setia kembali menyusuri
lekuk tubuhmu
kendati habis asa
sekali jatuh tanpa pergi……..
Karena kau tetap gugusan
tempat rembulan dan bintang
yang hadir setiap waktu
membuatku terjaga
memandang wajah terangmu
menerima segala……..
Walaupun waktu terus belalu
aku tetap melangkah
tanpa bosan
melihat kenangan kian berkesan
pada pagi yang sejuk
pada pagi yang damai
pada pagi yang indah
pada pagi yang ramai……..
Kau tetap desa
dan aku setia
menikmati liku sawahmu
mengecap manisnya tubuhmu
hingga habis waktu……………….
(Pondok Petir, 01 Juli 2011)