Sabtu, 16 Oktober 2010

PESAN BUAT NUNIL 2

Bila bicara tentang sukma
sulit untuk kita tafsirkan

sesuatu yang tersurat

pula nan tersirat

kita tidak tahu itu...


Bila bicara tentang perasaan

akan terlepas semua ramuan

sesuatu yang sering menyelerakan

juga kian menghambarkan

kau telah tahu itu.....


Bila bicara tentang kehidupan

kita rangkai semua bunga-bunga

kita susun semua batu-batu

kita urai semua hati-hati

aku telah beri tahu itu…….


Bila bicara tentang kita

akan ada sukma dan perasaan

akan ada kehidupan

namun sulit menghindari sedih

hanya kita yang tahu.........


(Pondok Petir, 16 Oktober 2010)

Jumat, 15 Oktober 2010

PERTEMUAN 6

Ketika hari menjelang senja

mega jingga cerah

lelap memancarkan sinar lemahnya

karena bersuapun belum

melahirkan keresahan sukma

kencana mulai bergerak

rodapun berputar deras

jalan raya nan hangat terlindas

dengan kegelisahan hati

menghantarkanmu ke ujung timur…..


sementara......


Ketika mentari kembali keperaduan

laut biru jernih

mulai menguning kemerahan

hati senantiasa bertanya

menggetarkan jiwa sunyi

bergelut dengan cemas

berharap dengan cinta

ruang mulai dipersiapkan

dengan perasaan haru

kumenanti tanpa berkedip.......


akhirnya........


Ketika waktu lamban terlewati

mentari merah pagi

mulai menghangatkan pantai

fajar telah menyingsing

kencana tiba di taman sari

kau turun menjejak

aku menyambut suka

menciptakan sebuah pertemuan

mata hati

kita saling menatap

kita saling diam.........



Sajak khusus buat Bunda

(Jakarta, 15 Oktober 2010)

Kamis, 14 Oktober 2010

DERITAMU

Dua bulan silam…..

saat aku tanya padamu

ketika kau mengisyaratkan

ketika aku punya keinginan

ketika kau suka


kenapa deritamu bersembunyi dibalik senyummu


rembulan menjawab dengan sinarnya

bintang menjawab dengan kelap-kelipnya

mentari menjawab dengan panasnya

angin menjawab dengan hembusannya

awan menjawab dengan mendungnya

gunung menjawab dengan letusannya

sawah menjawab dengan hijaunya

lautan menjawab dengan ombaknya


kau menjawab dengan tangis…………



(Jakarta, 14 Oktober 2010)

Rabu, 13 Oktober 2010

SEMU

Kaki telanjangku telah menapak bukit

terjalnya bukit hatimu

matamu memandang seolah mendorongku

untuk terus melangkah

rintangan menghadang trip melelahkan

nan penuh onak dan duri-duri

tekadku tetap semangat

tak akan pernah menyerah

dari manapun...

sampai kapanpun...

walaupun aku tak tegas melampauinya

walaupun kau tak tega menghendakinya


Namun aku tahu bahwa kau telah tahu

datang rasa resah menghantui

sedetik terluput oleh gundah gulana

dalam keraguan kegelisahan kalbu

mulut mulai kelu

gerakan mulai lamban

langkah mulai terhenti

tak sampai niatan hati

karena ada yang tiba dibelakangmu.....

karena ada yang lain menantimu di kaki bukit.....

aku adalah bayang-bayang

kasih sayang semu yang nyata.........



(Jakarta, 13 Oktober 2010)

Selasa, 12 Oktober 2010

SADAR

Mengalun bagai tetesan hujan

jatuh dari angkasa

air mata membasahi pipi

aku hanyalah manusia biasa

mengharap pahala meratapi dosa-dosa

di sisi-Mu yang ku kenal

semenjak lahir ke dunia ini

sebagai yang maha kuasa


Mentari memancar mengucapkan salam

bayu berontak mengusik alam

sekurun rindu selaut teduh

memayungi warna nestapa

saat segayung dendam membasahi jiwa


Setelah senja dikejar malam

sekonyong kutersentak

dikala sendiri dalam peraduan

kutiriskan kalbu

kubalurkan kuntum-kuntum harumnya bunga

bersujud di telapak surga

menyusuri akar perjalanan

didampingi detak jantung dan suara nafas

serta cermin keinsafan



(Jakarta, 12 Oktober 2010)

Senin, 11 Oktober 2010

RINDU KEPADA NUNIL 2

Ketika senja mulai menjemput malam

naluri selalu dibayangi rasa

rindu…..

rindu Tuban

rindu Lamongan

rindu Surabaya

rindu Madura

rindu kenangan di atas mega.....


Kegembiraan dan kesedihan

ragam panorama hidup kita

ada suka

ada duka

namun keceriaan dengan rasa syukur

mesti kerap dipanjatkan

kesengsaraan akan menambah kedewasaan

semua dalam langkah kehidupan.....


Jika rindu berubah benci

jiwa pasti kian kosong

bila hadir sang kekasih

harus jadi pengobat luka


Kini…

kutahu arti semua rasa

arti kasih sayang

arti kerinduan

rindu membawa jiwaku kembali merindu

pada ketenangan

pada kekasih

hingga menjadikanku pengemis

yang selalu mengemis rindu tanpa batas…..



(Jakarta, 11 Oktober 2010)

Minggu, 10 Oktober 2010

DOA SUCIKU

Pesisir pantai membiru

bagaikan langit nan cerah

air sungai mengalir bening

sebening udara di singgasana

doaku abadi…..

sesuai detak jantungku disebelah hati...


Doaku sampaikan………

pada hembusan angin nan sejuk

dengan segala tangan usaha

dengan semua mata iman dan takwa

serta kaki tawakal agar mendaratmu teguh.........


Namun.....

saat doaku terbang padamu

tetaplah ingat badai melanda

halilintar menerpa

tak peduli.....

tangan-tanganmu tetap di tempat

dinding rintangan pasti tertahan

hingga kau dapat menangkap suka cita.......


Teguhkan hati

bulatkan tekad

langkahkan usaha

lihatkan impianmu

agar impian jadi harapan

harapan jadi cita-cita..

hingga akhirnya menjadi kenyataan


Amin Yarobbalalamin...............



(Jakarta, 10 Oktober 2010)

Sabtu, 09 Oktober 2010

GORESAN

Ku coba pejamkan mata

bila terjaga kelak tiada lagi

gempa yang bergoncang hebat

langit yang kelam serta

hujan yang tumpah menyeruah

ke bumi tanpa henti...

jiwa nan sarat dengan

ragam warna kehidupan

warna yang membuatku

letih dalam kerinduan dan kesedihan...


Ku coba tutup mata impianku

agar ia tidak bisa dibuka lagi

tiada ada

memang langkahku belum mencukupi

banyak dosa belum terampuni

banyak hati yang masih bergores

banyak hutang yang belum lunas dibayar

tapi....

aku belum suka kenyataan ini

aku letih dalam lembaran kasih

dalam ragaku telah terasah ketajaman

pedang kecemburuan

menyayat kulit akibat api kerinduan

merontokan gigi dimulutku

jatuh tenggelam di bumi dendam...


Ku coba pejamkan mata

namun tetap tidak dapat

lalu kuputuskan….

kubiarkan tetap terbuka

untuk menghadapi semuanya...


(Jakarta, 09 Oktober 2010)

Jumat, 08 Oktober 2010

PERPISAHAN 2

Ada yang tersedan dalam dekapan

hadir dalam aliran kata

bersedia dalam lisan

lepas dihembus angin siang pada catatan yang terukir

belum tetap…..

bayangan lukisan langit mengetuk pilu daun jendela.


Sekelebat mimpi mengalir di ruang benak

menghantar daya ingat yang dihanyutkan arus anak sungai

mengirimkan pesan batas pada selimut malam

dengan saksi isi ruangan kamar yang terkulai lesu

penuh diam…….

sebuah tanda tersampai pada pertemuan perpisahan

dalam keabadian rangkaian sejarah kita



Buat Nunil

(Jakarta, 08 Oktober 2010)

Kamis, 07 Oktober 2010

MASIH ADA

angin di malam ini
begitu ramahnya
menggiring mega hitam
menuju rembulan penuh
merentangkan selimutnya bergegas tidur pulas.....

begitu juga aku
begitu ramahnya hidupku
meski aku hanyalah makhluk kecil nan hina
tapi senyumku tak pernah palsu
kepada semua yang telah berpaling
mengkhianati semua sendi dan tulang rusukku
menjadikan sebongkah serpihan
bagai secercah noktah.....

namun aku masih tetap tegak
aku masih bisa tegak berdiri sendiri
di atas tanah tandus
di tilam batu gunung
di situ nan bening
di sabana hijau
di terik padang pasir
karena cintaku.....
masih ada cinta putihku
dari Sang Pencipta bagi hambanya........

(Jakarta, 07 Oktober 2010)

LETIH

Letih ku berdiri di bawah terik matahari

sejak kau melangkah menjauh pergi

hingga rasa ini mulai memutih

masih sering terlihat bayangan sedihmu

selalu datang

selalu kembali tak ada henti........


Letih hanya raga ini belumlah mati

seiring langkah yang makin jauh

walau jiwa ini terus meminta

selalu menunggumu disini

sampai kau bahagia

sampai larut penantian menjadi bagian dari takdir.........


(Jakarta, 06 Oktober 2010)