Selasa, 12 Oktober 2010

SADAR

Mengalun bagai tetesan hujan

jatuh dari angkasa

air mata membasahi pipi

aku hanyalah manusia biasa

mengharap pahala meratapi dosa-dosa

di sisi-Mu yang ku kenal

semenjak lahir ke dunia ini

sebagai yang maha kuasa


Mentari memancar mengucapkan salam

bayu berontak mengusik alam

sekurun rindu selaut teduh

memayungi warna nestapa

saat segayung dendam membasahi jiwa


Setelah senja dikejar malam

sekonyong kutersentak

dikala sendiri dalam peraduan

kutiriskan kalbu

kubalurkan kuntum-kuntum harumnya bunga

bersujud di telapak surga

menyusuri akar perjalanan

didampingi detak jantung dan suara nafas

serta cermin keinsafan



(Jakarta, 12 Oktober 2010)