Rabu, 13 Oktober 2010

SEMU

Kaki telanjangku telah menapak bukit

terjalnya bukit hatimu

matamu memandang seolah mendorongku

untuk terus melangkah

rintangan menghadang trip melelahkan

nan penuh onak dan duri-duri

tekadku tetap semangat

tak akan pernah menyerah

dari manapun...

sampai kapanpun...

walaupun aku tak tegas melampauinya

walaupun kau tak tega menghendakinya


Namun aku tahu bahwa kau telah tahu

datang rasa resah menghantui

sedetik terluput oleh gundah gulana

dalam keraguan kegelisahan kalbu

mulut mulai kelu

gerakan mulai lamban

langkah mulai terhenti

tak sampai niatan hati

karena ada yang tiba dibelakangmu.....

karena ada yang lain menantimu di kaki bukit.....

aku adalah bayang-bayang

kasih sayang semu yang nyata.........



(Jakarta, 13 Oktober 2010)