Dalam kesendirian aku melangkah
pergi ke sudut ruang suci
mencari sesuatu yang hilang
entah apa aku tak tahu........
rasa itu datang menghampiri
menelusuri jalan kejujuran
gelora kalbu tak bersahabat
gelombang jiwa acap berkehendak
Tak ada hujan yang turun
tak ada angin yang menyebar
semua tak dapat kutolak
keringat terus mengalir deras
membanjiri hati kering
hingga menimbulkan jamur kerinduan
tanggapan indra yang tak bertepi........
Kau selalu hadir
tak berbekas nyata
dalam hening kesunyian
namun senantiasa tergores
pada lembar-lembar daun kering
yang tersimpan dalam detak jantung
Kini aku terus menata ruang
menyusun rapi semua anganku
dalam lemari kasih yang besar
di laci-laci putih yang bersih
agar jiwa menjadi sejuk dan damai
Ketika kulihat langkahku
bertanda pada ruang
yang pengap itu
tiba-tiba........
angin menyapa berbisik
meyakini........
peluhpun menyapu jejak luka........
lalu kutitipkan semua ketulusanku........
(Pondok Petir, 05 Oktober 2011)