Cermin : Edy Priyatna
Setiap ada kegiatan yang khusus di Desa Rangkat, aku tidak pernah absen untuk mengikutinya. Pada syukuran hari ulang tahun desa yang Pertama di Villa LACITRA Desa Rangkat, aku dengan sigap membantu menyukseskannya termasuk mengatur acara yang telah menjadi kebiasaan disana. Dimana semua warga desa diwajibkan tampil ke depan podium untuk menyampaikan kesan dan pesan selama menjadi warga desa. Hal itu merupakan sebuah keunikan tersendiri yang ada di Indonesia dan hanya ada di desa ini. Mulai dari Kades Rangkat berserta perangkat desanya hingga RW, RT dan Hansip serta semua warga masyarakat desa tampil dengan gayanya masing-masing.
Sudah dua kali acara unik itu dilaksanakan. Dari seluruh warga yang hadir, ada satu orang tetanggaku yang selalu menghilang ketika acara itu dimulai. Arifin Basyir namanya, dia sebenarnya warga desa yang sangat rajin. Bahkan oleh Bu Kades dia telah dijuluki ‘tukang ngurus sapi’ desa yang hebat.
Setelah aku selidiki ternyata dia itu orangnya minder. Sehingga pada saat acara ulang tahun tersebut dimulai aku berusaha menjaganya agar tidak menghilang. Kemanapun dia pergi aku selalu mengikutinya. Bahkan saat dia pergi ke toilet, aku tetap menjaganya hingga dia keluar.
Ketika tiba giliran maju ke podium, Arifin dipanggil oleh pembawa acara Jingga dan Ibay. Namun dia sempat tidak bersedia berdiri dari bangkunya. Sementara semua warga memberi aplaus dan semangat. Lalu setelah aku membujuknya diapun bersedia tampil dan langsung aku mengantarnya naik ke atas panggung. Diatas panggung dia tersenyum dan cukup lama berdiam sambil berdiri.
“Hmm……..sebenarnya besar kemaluan saya berada di depan teman-teman semua tetapi karena didorong-dorong akhirnya berdiri juga…,” kata Arifin dengan lugu. Seluruh warga desa bersorak gembira pada saat itu. Akhirnya acara syukuran itupun berlangsung dengan sangat meriah dan luar biasa.-
(Pondok Petir, 08 Oktober 2011)