Rabu, 05 Oktober 2011

PEREMPUANKU

Ketika kau datang hingga pertemuan itu terjadi
aku hampir tidak percaya
sungguh nyata adanya
sosok sederhana
luar biasa

Kau indah namun tak dapat diraih
kau cantik tapi tak bisa dipegang tak bisa diraba
kau menawan buah pikiranku selalu erat dalam pelukan
bersama langkah tegapku menyusuri belantara disaat mata terlelap
menyoroti bayangmu seperti tak pernah lenyap dari layarku yang lebar membentang

Lalu kukembangkan sayapku terbang tinggi keatas awan melayang menciptakan puisi langit menggoreskan cermin mega membentuk prosa cakrawala meniti makna pelangi melewati mentari menyongsong senja meneropong bintang menikmati rembulan menelusuri jiwa mengungkapkan rasa tersembuyi dibalik hati nan suci luapkan cinta putihku nan sejati

(Pondok Petir, 03 Oktober 2011)