Jumat, 30 September 2011

POTRET SAHABAT SEJATI

Melalui relung hati
pintu ruang diri
gundah gulana
cemas lemas
mengenal dekat diri sejati
resah itupun menggigit
dalam rendahnya
amat membara gejolak jiwa
sukma nan nyata

Gita pekik dikumandangkan
musuh terkalahkan
jiwa termenangkan
semua tersandangkan
makhluk paling sempurna……..

Akankah wajah-wajah tetap terpajang
dalam kewajaran alami
titipan yang disampaikan
tanda yang diukurkan
Sang Pencipta……..
menyebar keterangan
bias cahaya ciptakan ketenangan

Wahai anugerah itu
gemuruhkan dada
getarkan raga
luruhkan jiwa
sudahkah menjelma
dalam langkah sehari-hari
pada amal ibadah……..

Melalui relung hati
pintu ruang diri
gundah gulana
cemas lemas
mengenal dekat diri sejati
resah itupun menggigit
dalam rendahnya
amat membara gejolak jiwa
sukma nan nyata

Nyalakan api cinta……..
cengkeram rasa dengarnya
buka mata lihatnya
terang pikir akalnya
meningkah rindu hatinya

Bila saja engkau tahu
betapa pikiran tak akan diam
betapa ingin tak pernah dingin
menabuh cengkram dalam benak
atas rangkaian……..
bulat tekad menjadi tegak
di atas nazar lepas bertindak
melangkah dalam kehendak……..

(Pondok Petir, 25 September 2011)