Kau tersirat di garis-garis lelangit
tertulis dalam mata yang kucinta
dan bukan sepenuhnya kemiskinan
tapi kau begitu ramah
Sementara ………..
kau meninggalkan diriku
aku berdoa kepada Tuhan
berbahagialah kau bersama angin
yang terakhir kuucapkan
Selamat tinggal duka…………….
(Jakarta, Januari 1980)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar