Oleh : Edy Priyatna + Ina (No.99)
Maafkan kami…..
hari ini kami hampr lupa dasar negara
karena tiada nampak lagi dalam kehidupan bangsa
yang keadilannya telah sirna
hingga sumpah bangsapun tak ingat pula
apalah daya……..
Maafkan kami…..
kami hanya ingat ketuhanan yang maha esa
walaupun banyak perbedaan
kami ingat sedikit kemanusiaan
kendati masih belum adil dan beradab
kami juga ingat persatuan
tetapi masih banyak yang bercerai berai
kami tidak mengerti kerakyatan
yang kini dipimpin oleh wakilnya
kami mulai benci keadilan sosial
hingga kini telah hilang satu demi satu
Maafkan kami…..
kemarin mungkin kami terlalu senang
maklum……..
karena terlalu lama bersedih
selama 45 tahun
kami telah lupa arti
kami telah lupa diri
terbuai mimpi-mimpi reformasi
Maafkan kami…..
besok mungkin kami tak dapat bernyanyi
gita perkasa burung negara
karena jarang terdengar lagi
begitu pula bagimu negeri
ingat lagunya lupa syairnya
Maafkan kami…..
dulu kami tahu telah diajarkan
bahkan kami telah dicekoki
apa arti dasar negara
dengan gita semangat juang
pada lagu pekik merdeka
namun tak pernah merasakanya
Maafkan kami…..
sekarang kami tidak mengeluh
sekarang kami bukan merengek
karena kami tak ingin hidup sia-sia
perkenankanlah kami mencari kembali
tanah tumpah darahku
yang telah tercecer dipelosok nusantara
agar ingat lagi semua yang sirna
agar merasa telah merdeka
agar sadar dasar negara
agar kami ingat telah berjanji
bertanah air satu, berbangsa satu dan berbahasa satu
Indonesia
(Pondok Petir - Hongkong, 28 Oktober 2011)