Sahabat……..
hari pertama mulai berkesan
penantian mendebarkan hati
menyentak rasa suka citaku
Sahabat……..
pagi terlihat sangat cerah
embunnya menguap pancarkan sinar
membangunkan jiwa pelangiku
Sahabat
siang datang begitu pesat
serupa terang mentari melayang
menembus batas rinduku
Sahabat……..
malam masih tetap terjaga
bagai gelap yang telah sirna
menghilang dibalik rembulanku
Sahabat……..
goresanmu telah melingkari hati
melepas semua rindu pada malammu
bayangmu biaskan jiwa yang tenggelam
menciptakan mimpi-mimpi indah
Sahabat……..
kenangkan di dada tentang jiwa
teteskan kesejukan dalam damai
torehkan keindahan dalam ramai
hingga tembus dalam ruang dan waktu
dan akan kuterbangkan angan
tentang lukisan senjamu
kunyanyikan kidung-kidung malam
untuk penutup langitmu
lalu kutulis dalam lembar-lembar hati ini
tentang cerita malam serta pesan dan kesan
agar tetap dapat tersimpan semua cita-cita kita
(Pondok petir, 23 Oktober 2011)